Selasa, 02 Februari 2010

Bahasa - Kunci Suara -

Menemukan suatu hal sederhana, meskipun bukan suatu yang istimewa - selain kepuasan- membuat kita sedikit melangkah maju, dan terus membuat terobosan sekecil apapun dalam hidup.




Apa yang saya bicarakan adalah penerjemah google yang bawel - bayangkan ......dia bisa bicara dalam 35 bahasa ( yang tercantum) termasuk bahasa yang karakternya tidak muncul dalam komputer saya - jelas, sebab saya tidak memiliki konversi bahasa itu -.
Meskipun begitu saya selama ini baru mencoba menerjemahkan - selalu dalam bahasa Inggris - , hanya sekedar ingin tahu ; Walaupun di fasilitas penerjemah Google ada karakter Ibrani,Hindi,dan karakter huruf coret -coret yang saya belum mengerti bentuknya.

Saya hanya mengira-ngira, bagaimana Google dengan cara mereka menjembatani komunikasi antara bangsa, dengan membuat alat sekecil itu. Penemuan -penemuan terbaru di suatu wilayah dunia dengan segera dapat dibaca oleh bangsa lain dalam bahasa mereka. Google memakai idiom " Search without boundaries " di blog resmi mereka untuk menggambarkan kemudahan ini.
Dan ternyata alat itu juga punya program logika yang berjalan baku bila penulisnya juga memakai bahasa yang baku. Ini terbukti ketika saya menulis "Usaha Kecil, Menengah dan Mikro" dalam singkatan - alat itu menterjemahkan dengan akurat ( Micro, Small and Medium Enterprise - MSME).
Ah....... tapi itu hanya kebetulan saja, saya tergerak untuk memasang widget itu sejak membaca suatu postingan Ayos di travellersfortravellers , yang mempromosikan TFT di blognya, dan ternyata pembaca lain TFT kesulitan memahaminya dalam bahasa mereka. Tentu saja akhirnya Ayos menemukan cara untuk memecahkan masalah itu. Meskipun saya tidak yakin tulisan saya ini dibaca di wilayah negara lain, minimal dengan memasang alat ini saya membantu orang lain ikut memahami ini.
Saya jadi ingat film " the 13'th Warrior" (1999)- Antonio Banderas; yang mengisahkan tentang, seorang ksatria arab yang 'dengan terpaksa' pergi dengan sekelompok suku bangsa Viking demi menolong salah satu suku mereka di utara yang diserang suku pemakan daging. Diceritakan bagaimana Omar Sharif memaksa si Ahmed ibnu Fadhlan- anak muda itu untuk bergabung dengan raja pejuang Viking , dia akhirnya belajar bahasa mereka dengan mendengarkan. Ketika para pejuang Viking itu heran - bagaimana dia bisa paham bicara mereka, si pemuda arab berkata " Ya..saya bisa menggambar bunyi-bunyi dan saya bisa berbicara seperti mereka kembali "

2 komentar:

  1. tapi kadang terjemahan nggak nyambung, apalagi kalau asalnya pake bahasa gaul, kayak "secara", "lebay", "gethu loe" jadi bingung tuh terjemahannya.

    BalasHapus
  2. makanya kalo kita buka Blognya jalan Sutra yang tulisannya PAk Bondan maknyus.....heheheh..diterjemahno ke bahasa inggris kok lancar waee...tak pelajari......ooo..pak bondan kadang pake frasa indonesia rasa londho......

    curcol=curcol
    secara= in (pake bahasa baku,ndekne rangerti)

    lek gak isa nerjemahno dijarno ae.....wkwkwkwk

    BalasHapus