Selasa, 28 Juni 2011

Hampala van Magelang - survei pasca merapi


Pecel Gambringan _ The LEGEND

episode satu
Pecel satu ini mungkin takan pernah menyita perhatian saya jika saja penumpang KA. RAJAWALI jurusan Semarang Surabaya tidak heboh - blingsatan saat mendapatkannya.  saya menoleh ke belakang melihat mereka berlari ke ujung gerbong lalu berteriak-teriak sejurus kemudian lalu senyap..kembali ke tempat duduk masing-masing dengan membawa sepincuk "sesuatu".
saya menelan keingintahuan saya sampai malam itu, ngobrol dengan istri saya:
" oalah mesakke temen mas.....gak tau pecel Gambringan tah....." sindir istri saya. Terjemahannya ( kasiaaan deh luu..)
"pecel apa.......??" .....tanya saya .
 
Epidose dua 
sepulangnya dari kampung , saya dan istri meriang bin greges. dasar saya yang bandel - konsultasi per telepon dengan temen yang spesialis bekam ; cara tercepat mengatasi masuk angin.yang lucunya  beliau- temen saya tanya:
" perginya pake apa mas..?"
" sepur.."
" Lah....dah sempet mincuk  Pecel gambringan..??"
"gak tuh.." jawab saya pendek.
"  wooo...lha kuwi syaratnya...biar gak masuk angin...hahahahahh" ketawa temen saya lebar sekali.

Perjalanan naik KA lokal Blorajaya ekspress tujuan Semarang Bojonegoro memang diarahkan menjadi trayek KA reguler oleh PT.KA mensubstitusi keretaapi Feeder jurusan yang sama yang sudah menjadi rute tradisional. Kereta api  feeder ini oleh almarhum bapak saya dinamai sepur kluthuk - keretaapi satu satunya yang berhenti bila dicegat penumpangnya sejak jaman belanda dulu. tiketnya yang super murah RP 7500 sejak jaman dulu - ( nggak tau sebelum dollar naik berapa ongkosnya ya..).
sepur Kluthuk -jaladara ( yang masih tersisa )
 Dan di kereta inilah mbok bakul pecel gambringan yang original berada.  Kereta yang redup, penumpang
yang bersahaja, dan keramahan petugasnya ( kalo nggak mau dibilang tidak galak pada pedagang asongan KA) membuat kereta Feeder ini selalu jadi transporter utama rakyat jelata sepanjang rute semarang - puwodadi-blora-cepu-bojonegoro.
di sidebar blog ini ada postingan tentang pecel semanggi Suroboyo dan salah satu komentar disitu yang menyebutkan: 

Hmmm, kalau anda pernah naik loko kelas ekonomi, bakalan tumah menemukan penjual pecel yang lebih dahsyat lagi. Di dalam lorong gerbong yang ringsek, penuh dengan penumpang, tetapi sik penjual pecel bisa dengan santai melenggang dengan sebakul penuh tumpukan pecel di kepalanya. Lantas kalau melayani penumpang gerbong, si penjual pecel pun jongkok dengan santainya mendesak penumpang2 lain. Ngak kebayang kalau tumpukan itu kesenggol, atau tumpah.
Cel pecel mas…


The Legend
tidak ada keistimewaan sedikitpun pada kemasannya, tampilannya dan isinya. Sekepal nasi yang lumayan punel, sedikit sayur dan toge rebus dan sambel pecel secukupnya. Plus peyek denga sedikit kacang kedelai.


Ayo-ayo....keretana sudah jalan
momen yang sepersekian menit itu dengan sigap- disiasati para pedagang pecel gambringan di K.A Blorajaya jurusan Smg_-Cepu. Perempuan-perempuan perkasa itu cekatan sekali menawarkan-menjual dan mengembalikan uang kembalian pembelinya........Luar Biasa.....!!

sedikit petunjuk- dimana anda bisa mencarinya

Kamis, 16 Juni 2011

kecil.......tapi punya misi....Hampala Van MAgelang

Kata kata itu diucapkan mas adi wisaksono, seorang  pecinta dunia mancing dan ikan saat mengomentari suatu keadaan dimana kita harus punya sikap - sepahit apapun keadaan di sekitar kita.  Sikap yang mewakili sosok yang telah menemukan DIRI  .Di dunia maya beliau membuat beberapa grup - ada yang sifatnya publik dan ada yang sifatnya privat, demi misi tersebut.
yang saya maksudkan misi adalah upayanya mempertahankan dan mengkondisikan habitat alami  ikan palung ( nama lokal magelang) atau ikan hampala ( Hampala macrolepidota sp.) alias sebarau yang notabene selama ini diketahui semula hanya di perairan sungai air deras di kalimantan tengah( berau) dan perairan danau Sentarum - kalimantan barat.

 tabur benih ikan langka di kolam


 domestikasi ikan ikan spesies Barb dari perairan lokal
 
 fun fishing CnR HVM

Upaya relokasi- pemindahan bibit ikan, domestikasi- pemeliharaan dalam lingkungan buatan, dan fun fishing  catch and release program yang dilakukan  secara tertutup. 
Ikan ikan domestik Indonesia yang hidup di sungai-sungai air deras dan muara seperti hampala, jurung, baung dewasa ini memang belum pernah dicatat secara resmi oleh lembaga yang menaungi lingkungan hidup - saya umpamakan di negara2 maju wilayah ini dinaungi oleh Department Fish and Game yang mengatur dan mengendalikan upaya2 eksploitasi  hasil tangkapan wilayah perairan- dan mencatat perubahan yang terjadi di dalam ekosistemnya......hmmmmm........kapan Indonesia punya sosok pejabat  yang peduli akan hal seperti itu....