Minggu, 03 Februari 2008

(25-1-08) Headline: Pemerintah US memberikan hadiah sebesar 45 miliar rupiah kepada “Clarence Prevost” , orang yang memberikan informasi keberadaan Zacarias Moussaoui,otak dibalik serangan 9/11.


Facts or Hoax..?

Nama Clarence Prevost bisa saja warga kota new york biasa, tinggal bersama peliharaannya, seorang “nerd”, tergila2 pada internet dan teori jaringan konspirasi terroris, tapi keputusannya melaporkan temuannya tanpa disertai pemikiran selanjutnya, “apa yang dapat terjadi denganku- setelah ini “ mungkin keputusan yang naif.

Untuk negara maju seperti US, peran serta warga negara dalam penemuan seperti ini adalah hal biasa, seperti pemenang lotere /ballot senilai enam juta dollar di tiap negara bagian, setiap enam bulan, atau bounty hunter / pemburu hadiah atas penjahat2 yang dicari oleh sherif lokal di kota kecil seperti Tucson.

Tapi apakah terpikirkan oleh pers, akibat yang bisa saja terjadi kepada si Clarence Prevost ini di kemudian hari? Menjadi sasaran balas dendam ?


Bagi mereka itu tidak terlalu penting,mungkin, karena Clarence Prevost ini bisa saja tokoh rekaan yang tidak jelas juntrungannya,demikian pula Zacarias Moussaoui, sama halnya dengan Omar Farouq, operative lapangan yang konon ditangkap di Bogor dan diserahkan polda Bogor kepada FBI , kemudian dibawa ke Bagram, yang hasil wawancaranya dipakai sebagai dasar untuk memfait a compli keberadaan Jamaah Islamiyah Asia Tenggara, dengan Amirnya Abu Bakar Baasyir, kemudian terdengar kabar omar farouq lari dari penjara Bagram beserta empat rekannya, kembali ke Afghanistan, lalu ditemukan tewas sewaktu terjadi kontak senjata di front Utara. Foto2 Omar Farouq yang ditampilkan di media massa pada saat di penjara Bagram, terkesan foto yang dibuat dengan terencana baik, sebagai “bukti” keberadaan Omar Farouq, tapi roman wajah yang tampil dalam foto2 tersebut tidak bisa dicuri, paras wajah “pemenang” bukan paras wajah pesakitan, tersangka gembong terroris yang dituduh terlibat jaringan teroris international .

Dan kita semua tahu bagaimana petugas penjara Amerika memperlakukan tersangka2 teroris di Bagram…..melibatkan keputusan top management negara untuk menghapuskan

Bukti2 adanya rekaman gambar penyiksaan fisik, pembakaran kitab suci, penghinaan agama.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar