Senin, 09 Februari 2009

ATLAS NASIONAL 2009 vs Atlas Dunia "Djambatan" 1955

BAKOSURTANAL akhirnya memutuskan untuk mencetak atlas nasional indonesia, berita ini
menggembirakan, namun dari sekilas tampilannya di media atlas tersebut terlalu banyak kemasan fotografis, ( mudah2an saja informatif) sebelum memilikinya langsung saya saya tetap menempatkan Atlas Semesta Dunia "Djambatan" terbitan Pradnja Paramitha tahun 1952 sebagai atlas yang paling informatif dan bernilai sejarah.
Atlas Dunia terbitan tahun 1952 ini berisi antara lain perincian serbuan sekutu ke perairan pasifik pada perang Asia Timur Raya periode 1940-an. Sejarah terbuangnya bangsa Yahudi sejak era Nebukadnezar, sampai perincian tambang yang dimiliki wilayah ponorogo pada tahun 1940-an. Betapa terperincinya informasi tersebut. Dan atlas Hindia Belanda ini diterbitkan dua edisi, yaitu edisi lengkap dan edisi peta yang hanya berisi peta dunia semata tanpa tambahan informasi.
Atlas Nasional baru ini menurut berita resmi bisa didapat di bakosurtanal, dalam edisi rakyat dan edisi badan pemerintah.
Dalam pembuatannya denger2 Bakosurtanal dibantu TNI-AL, dan badan2 pemerintahan strategis lain termasuk National Geographic Society, proyek besar ya pak?.......kemana aja pak.
Kayaknya itu juga karena di"push" oleh Menristek yang baru Prof.Kusmayanto Kadiman.

jadi pengen tahu yak...

4 komentar:

  1. Iya, aku juga udah dengar perihal atlas baru ini. Katanya kalo mau ngedapetinnya beli di..apa tu namanya? Bakorsutanal apa bakpiawsulitahnyebutinnya..kalo bayu ada informasi, kasih kabar ya..ok

    BalasHapus
  2. kantor Bappeda Sumut koq nggak tercantum di Bakor ya BAng..!!

    coba nanti saya tanya di kota saya

    BalasHapus
  3. Bayu..met kenal ! Fhoto profil koq pake gmbr atlas sich?Hehe.Napa ga pake THE REAL YOUR IDENTITY(i mean ur face)?hehe.Kl boleh tau..Domisili resident bayu dimana?Thank's..

    BalasHapus
  4. salam kenal juga dinda,

    fotona Oke loh..:)

    aku emang atlasmaniak jadi ya...gtudeh

    BalasHapus