Senin, 17 Oktober 2011

BUSHIDO & menteri yang mundur

Sikap ksatria yang dulu saya sering baca di novel milik kakak saya- mushashi.. rela mati demi negara dan pemimpinnya. seorang Ksatria dididik mempunyai jiwa Bushido - jiwa bela negara - rela mati demi negara dan bangsanya, bentuk tertinggi etika kepahlawanan vesi jepang. Dan rela melakukan seppuku ( harakiri-harakanan kata pakdhe Asmuni ) yaitu merobek perut sendiri jika terbukti gagal melakukan tugas sebagaimana diperintahkan. 

" Jepang adalah negara yang kerap diwarnai pengunduran diri pejabat. Budaya malu dan merasa bersalah begitu kental dalam kehidupan mereka. Apabila seorang pejabat publik bersalah, secara otomatis ia akan mengundurkan diri dari jabatannya. "

Dalam tradisi parlemen dan pemerintahan Jepang, mundur dari jabatan Publik adalah hal yang lumrah, mundur  sebab gagal menangani bencana, mundur sebab tidak memenuhi janji politik,  bahkan menurut Kompas  Perdana Menteri Naoto Kan, yang saat ini menjabat, adalah Perdana Menteri Jepang ke-lima dalam lima tahun terakhir ini. Rata-rata PM Jepang bertahan antara 200 hingga 300 hari. Mereka mundur karena merasa tidak mampu memimpin Jepang, ataupun tidak sanggup memenuhi janji politiknya. Berulangkalinya pejabat Jepang mundur ini mengakibatkan ongkos politik menjadi begitu mahal dan Jepang terus terbelit dalam masalah ekonomi yang tak kunjung usai.


Namun sikap moral seperti ini yang dibentuk dari rasa tanggung jawab yang besar terhadap Rakyat - tentu saja positif.  Pejabat publik yang merasa terpilih dan tak mau tau lagi urusan rakyat kecil tidak pantas duduk jadi pejabat. Pejabat yang lebih mementingkan kepentingan dagang kroni dan kepentingan dagang suatu golongan  bukan pula pejabat yang harus dipertahankan dalam pemerintahan.

Menteri Perdagangan Kabinet Presiden SBY
Menyikapi Menteri dalam Kabinet Pemerintahan SBY yang mundur sebab alasan pribadinya terekspose publik- Harus dijadikan momentum untuk menyorot pejabat publik dan pejabat partai yang  jelas- jelas tersangkut masalah hukum namun - membuta - dan - membisu - bersikap " semuci suci " seolah tidak berdosa tentang kasus hukumnya.



Biarkan yang mundur menyelesaikan permasalahannya, dan ada baiknya sikap ksatria seperti ini dijadikan sikap panutan yang patut dicontoh, Habis perkara...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar