Jumat, 09 April 2010

jenderal bintang tiga vs tembok benteng


"Kalo jenderal bintang Tiga aja  siaga satu - karena membongkar kasus , bagaimana  warga sipil berani..."  komentar sobat saya  beberapa bulan lalu sebelum kasus pajak tilepan ini mencuat ke permukaan. yang lucu waktu saya nemu live chatting Pak Susno di detikforum beberapa waktu lalu, entah pak  Susno beneran apa  kerjaannya wartawan detikforum yang pake nama dan foto pak susno. kayaknya sih pak susno beneran heheheh.
Dan melihat liputan di media - momen saat mr.general itu berangkat meminta perlindungan hukum dan politik atas apa yang akan diungkapnya, saya terperanjat........sebuah ambulan dari MER-C mendampinginya.

Lama sempat saya tercenung....sejauh itukah dampak dari apa yang akan dibongkarnya?


Semula saya bersikap apatis - sama seperti orang lain , menilai sosok satu ini. Bukan apa-apa.....saya ndak percaya dengan sorot matanya..........sorot mata yang sama seperti kancil...........lirik sana lirik sini......penuh perhitungan. kalo menurut perhitungan primbon jawa istilah ini dikenal dengan "ndeleng sarwa nglirik"- yang maknanya kurang lebih - suka melihat sesuatu dengan melirik dengan sudut mata, dan percaya atau tidak manusia jawa jaman dulu mengenali sikap ini sebagai sikap yang penuh tipu daya. Bahasa tubuh - gesture- body language - atau apapun istilahnya, dalam konsep kuno jawa dikenal dengan katuranggan, yaitu salah satu kemampuan mengenali watak suatu sosok dari postur, dan segala yang terkandung dalamnya. - meskipun kadang maknanya sering direduksi jadi lebih sederhana.
namun  prasangka saya terbukti salah - mohon maaf ya Pak -  
Salahnya yaitu ternyata bukan penuh tipu daya, tapi penuh perhitungan. Sampai detil kemungkinan terburuk yang dapat terjadi diperhitungkan. Saya salah lagi - dengan track recordnya yang lumayan panjang, termasuk memburu pembalakan hutan. Tidak heran jika  profilnya segera saja menjadi pertanyaan banyak orang, siapa sih orang ini........?

Kita masih berharap banyak, setelah Baharuddin Loppa,  dapat dihitung dengan jari tangan - birokrat yang hatinya memihak pada rakyat kecil, yang  tidak sudi melihat kepala rakyat terus menerus diinjak.

mungkin waktunya sudah tiba, buat Cak Mahfud, Pak Susno, dan siapa lagi yang akan segera muncul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar