episode satu
Pecel satu ini mungkin takan pernah menyita perhatian saya jika saja penumpang KA. RAJAWALI jurusan Semarang Surabaya tidak heboh - blingsatan saat mendapatkannya. saya menoleh ke belakang melihat mereka berlari ke ujung gerbong lalu berteriak-teriak sejurus kemudian lalu senyap..kembali ke tempat duduk masing-masing dengan membawa sepincuk "sesuatu".
saya menelan keingintahuan saya sampai malam itu, ngobrol dengan istri saya:
" oalah mesakke temen mas.....gak tau pecel Gambringan tah....." sindir istri saya. Terjemahannya ( kasiaaan deh luu..)
"pecel apa.......??" .....tanya saya .
Epidose dua
sepulangnya dari kampung , saya dan istri meriang bin greges. dasar saya yang bandel - konsultasi per telepon dengan temen yang spesialis bekam ; cara tercepat mengatasi masuk angin.yang lucunya beliau- temen saya tanya:
" perginya pake apa mas..?"
" sepur.."
" Lah....dah sempet mincuk Pecel gambringan..??"
"gak tuh.." jawab saya pendek.
" wooo...lha kuwi syaratnya...biar gak masuk angin...hahahahahh" ketawa temen saya lebar sekali.
Perjalanan naik KA lokal Blorajaya ekspress tujuan Semarang Bojonegoro memang diarahkan menjadi trayek KA reguler oleh PT.KA mensubstitusi keretaapi Feeder jurusan yang sama yang sudah menjadi rute tradisional. Kereta api feeder ini oleh almarhum bapak saya dinamai sepur kluthuk - keretaapi satu satunya yang berhenti bila dicegat penumpangnya sejak jaman belanda dulu. tiketnya yang super murah RP 7500 sejak jaman dulu - ( nggak tau sebelum dollar naik berapa ongkosnya ya..).
sepur Kluthuk -jaladara ( yang masih tersisa )
Dan di kereta inilah mbok bakul pecel gambringan yang original berada. Kereta yang redup, penumpang
yang bersahaja, dan keramahan petugasnya ( kalo nggak mau dibilang tidak galak pada pedagang asongan KA) membuat kereta Feeder ini selalu jadi transporter utama rakyat jelata sepanjang rute semarang - puwodadi-blora-cepu-bojonegoro.
di sidebar blog ini ada postingan tentang pecel semanggi Suroboyo dan salah satu komentar disitu yang menyebutkan:
di sidebar blog ini ada postingan tentang pecel semanggi Suroboyo dan salah satu komentar disitu yang menyebutkan:
Hmmm, kalau anda pernah naik loko kelas ekonomi, bakalan tumah menemukan penjual pecel yang lebih dahsyat lagi. Di dalam lorong gerbong yang ringsek, penuh dengan penumpang, tetapi sik penjual pecel bisa dengan santai melenggang dengan sebakul penuh tumpukan pecel di kepalanya. Lantas kalau melayani penumpang gerbong, si penjual pecel pun jongkok dengan santainya mendesak penumpang2 lain. Ngak kebayang kalau tumpukan itu kesenggol, atau tumpah.
Cel pecel mas…
Cel pecel mas…
The Legend
tidak ada keistimewaan sedikitpun pada kemasannya, tampilannya dan isinya. Sekepal nasi yang lumayan punel, sedikit sayur dan toge rebus dan sambel pecel secukupnya. Plus peyek denga sedikit kacang kedelai.Ayo-ayo....keretana sudah jalan
momen yang sepersekian menit itu dengan sigap- disiasati para pedagang pecel gambringan di K.A Blorajaya jurusan Smg_-Cepu. Perempuan-perempuan perkasa itu cekatan sekali menawarkan-menjual dan mengembalikan uang kembalian pembelinya........Luar Biasa.....!!sedikit petunjuk- dimana anda bisa mencarinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar