Sabtu, 30 Januari 2010
Ikan Jurung/Mahseer/kelah di Aquarium Pak Soni - Magelang
Pada dasarnya ikan-ikan ini semua adalah ikan liar tangkapan alam, yang hanya bisa hidup di sungai-sungai air deras - kecuali arwana ( sirip kuning) dan karper Siam impor(Barbus Julienni-c.m.i.i.w) yang belang-belang. Namun berkat tangan dingin Pak Soni , mereka bisa hidup di aquarium
Jumat, 29 Januari 2010
Quotes
"Satu bumi cukup untuk semua umat manusia, namun tak pernah cukup bagi segelintir manusia yang serakah"
---------Mahatma Gandhi--------
Kamis, 28 Januari 2010
kampanye yang kontradiktif
Konsesi ( ijin penggarapan tambang ) yang dimiliki pengusaha lokal dan pengusaha "Jakarta" seolah berlomba tanpa mengindahkan lingkungan dan estetika. Dan batubara baru satu jenis tambang di Borneo, masih ada puluhan jenis bahan tambang yang masih tersimpan di "gunung-gunung" di sana. Potensi tambang di Kalimantan Selatan dikelompokkan dalam 3 kelompok yaitu: tambang golongan A, tambang golongan B, dan tambang golongan C. Kelompok tambang golongan A antara lain terdiri dari batubara dengan potensi cadangan sebanyak 5,6 miliar ton, Minyak bumi dengan potensi cadangan sebanyak 101.974.400 m³, dan biji nikel dengan potensi cadangan sebesar 42.242.000 ton. Kelompok tambang golongan B antara lain terdiri dari biji besi dengan potensi cadangangan sebanyak 194.817.800 ton, biji mas dengan potensi cadangan sebanyak 23.227.517 ton, kerikil berintan dengan potensi cadangan sebanyak 23.154.000 ton. Kelompok tambang golongan C antara lain terdiri dari batu gamping dengan potensi cadangan sebanyak 10.291.116.760 ton, marmer dengan potensi cadangan sebanyak 1.236.097.000 m³ , kaolin dengan potensi cadangan sebanyak 194.187.800 ton, dan belum terhitung pertambangan pasir Zircon di wilayah Kalimantan Barat.
seorang rekan saya yang pernah diundang seorang juragan bijih besi di Kalimantan menceritakan bagaimana dia dan teman-temannya dijemput dengan helikopter menuju ke rumahnya , untuk menghibur ulang tahun anaknya ke 18.....waw.
secara seloroh saya sindir temen saya itu, kenapa dia tidak minta ijin konsesi biji besi - satu gunung saja, waktu dia menceritakan bahwa si juragan bijih besi itu mengelola puluhan hektar wilayah hutan di daerah itu.
Kamis, 21 Januari 2010
Sega macan di Slawi
saya diam sejenak......." sega macan itu jajan macem apa..."
"dah....besok nyobain sendiri aja....."
Sampai saya pulang dari Slawi, kesempatan untuk mampir ke tempat penjual sega macan, akhirnya gagal.
Dalam perjalanan pulang saya tersenyum simpul , waktu ingat istri temenku bilang:
"nasi itu dipanggil nasi macan karena siapapun yang makan, langsung akan kepedasan dan...."
" Shh haaah...ssshhh.....haaaahh.....haaah"....(pedes mbhok..)
"bu..minta minummmmm"
lha itu macannya keluar........
Coffee cupping habit of Tegalan brings new word into English | | Kemana pergi 'sruput', dari Tegal lewat Glasgow masuk ke Oxford
for everyone http://kumpulrebo.multiply.com/journal/item/185 |
Have you heard how the word 'throughput' came into existence in English? This is my story of how it happened, inspired from a story by my late father-in-law, my guru in life at large.
===English (Cerita bahasa Indonesia hanya beberapa klik pada tombol
Java was occupied by the Dutch East-India Company along the north coast for some mythical 300 years. The company built the first railways running from Batavia to Surabaya in the eastern part of Java as soon as the economies justified it. Along this route, there are several towns with service stations for the locomotives, Tegal and Semarang to name a few. In the Twenties of Twentieth Century, the steam engine was being replaced with the next generation engine called diesel engine after the inventor Dr Diesel. This technology came to Java in the years leading to World War II.
As in any new innovations, there will be mechanics and engineers accompanying delivery of the new locomotives to train the locals. They were many Englishmen and Scotsmen working in Tegal. They trained how to drive this new engine for the trains, how to maintain the engines, among other processes. You can imagine the difficulties in translating their knowledge through Dutch then onto Tegalan (old Javanese language variant) so the locals will understand.
One day at lunch time, Jim McLaughlin and Suparman went to the 'pub' just across the field in front of the train station. This is a pub in all intents and purposes, a 'warung' where gentlemen shares yarns while having lunch and drinking beers, coffee and tea. It has a 'U' shaped table surrounding the chef who will then serve any orders from the prepared food assortments. They sat down on the bench right in front of the chef. Tuan Jim, as he was normally called (just the same as in 'Lord Jim' by Joseph Conrad) ordered steamed rice, twenty barbecue goat meat skewers ('sate' later known in the dictionary as 'satay') with cold half magnum bottle of 'Anker' pilsener beer. Clarkie, as Suparman was called by Jim and his cohorts reminding them that superhero who has red undies worn outside blue bodysuit, ordered 'nasi lengko' (vegetarian steamed rice adorned with peanut sauce, sweet soya sauce, crushed chilli, boiled cabbage, and this and that) with local coffee ('kopi tubruk').
First came the drinks, the big beer bottle a tad cooler than tepid with a tall glass, the coffee came in a pot with a cup on saucer. Suparman put aside the cup and pour the coffee onto the saucer carefully.
Jim had his jaw dropped, "Bloody hell! What are you doin', Clarkie? Don't chuck away the coffee."
Suparman ignored his lost of form, slurped the thick coffee from the saucer, "Slurp.... slurpppppp...."
After satisfied temporarily by three slurps, he replied, "Do it this way, tuan Jim. Hit it while it is hot, mix it with air, slurp and don't wait."
Jim was aghast, nodded his hairy head and jaws, "I'll give it a go next time. Bloody marvelous idea, old chap. What did you call that, Clarkie?"
Suparman, "'Sruput', just 'sruput'."
Jim contemplated this enlightenment. This is the right word to explain how the diesel engine gets power from fuel and mixture of air. By controlling the fuel and air flows, you can control the power to make the loco runs faster or slower.
Jim passed it on to his mates in the team, exactly as it sounds - 'sruput'. On completion of the contract, he went back happily to his hometown for holidays, Glasgow. As any reputable Glaswegian or for that matter any European, he went to his favourite pub. He yarned about this episode to anyone who would listen to tall tales from overseas. Just happened that a linguistic professor, Adrian Atkinson, was listening as well. Soon after, he went home in a haste, he wrote to the Oxford dictionary board of editors. The next edition saw the word 'throughput' made into the dictionary, a transliteration from Javanese word 'sruput', onomatopoeia of slurping hot coffee as learned from a Javanese mechanic gifted with natural understanding of physics without the need for university schooling. Who says you need to go to university? For real 'edumecation', just read wikipedia.org and save the money for good food and travelling (in itself another form of education).
©2009, Kumpulrebo.multiply.com, all rights reserved. (© = Copyleft, please copy and paste in complete text, including the title and URL).
Quote of the day:
"It is not Justice — the servant of men, but accident, hazard, Fortune — the ally of patient Time — that holds an even and scrupulous balance." - Joseph Conrad, (Lord Jim)
Notes:
There are thousands of blacksmiths in Tegal out of this origin. A village is named 'Talang' (lit. downpipe) lies 12Km south of Tegal. Some has established forge irons and copied Japanese water handpump successfully, it is now considered one of thriving and successful iron-steel village industry albeit under real threats from cheaper Chinese products since the Nineties.
Pernahkan anda dengar kata 'throughput' dalam mempelajari bahasa Inggris di ruang kelas atau di tempat kerja? Inilah ceritaku sembari mengisi waktu di kerja mengenai asal mula kata ini masuk dalam kamus Inggris. Cerita ini tertulis dari ingatan cerita papi mertua saya, guruku dalam hal ikhwal hidup dan kehidupan.
Kereta api zaman diadakan di pulau Jawa memang kereta berapi, api batubara memasak air sehingga menguap untuk menjalankan roda besi kereta. Waktu itu jawatan kereta api perusahaan Belanda bernama Nederland Indische Spooring. Pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia ke II, terjadi perubahan teknologi, seperti tahun 1981 mulai ada komputer tiruan Apel II. Kereta api bertenaga uap mulai diganti dengan mesin diesel, dari tenaga tak langsung menjadi tenaga langsung dari ruang bakar model Dr Diesel.
Kalau sekarang banyak orang India yang ahli database Oracle, sa'at itu juga banyak berdatangan tukang; ahli mesin; atau insinyur dari Inggris yang memasok kepala kereta. Mereka mengajarkan ini itu yang bersangkutan dengan penggunaan mesin diesel dalam hal menjalankan dan memelihara. Sewaktu menerangkan teknologi tinggi ini, banyak mereka mengalamai kesulitan menyampaikan dalam bahasa Inggris ke bahasa Belanda lalu ke bahasa Tegal, karena salah satu bengkel utama ada juga di Tegal, selain Batavia; Semarang; dan Surabaia.
Bagaimana kehidupan makan minum orang bule ini? Mau tak mau mereka juga senang makan cara Tegal. Setiap makan siang, mereka dengan senang hati ke warung depan setasiun, "Acc" yang mereka anggap seperti warung minum-minum di Glasgow atau Plymouth. Mereka belum pernah sebelum ini minum teh tanpa air susu atau krim susu, tapi senang juga mereka minum teh poci gaya Tegal, teh manis dengan gula batu. Zaman itu, kopi pun mereka suka sekali karena masih asli dan air datang dari sumber gunung di Bumijawa dan Bumiayu.
Suatu hari Jim McLaughlin (mungkin leluhur John McLaughlin jago gitar tahun '70an) yang biasa dipanggil sebagai tuan Jim, seperti di novel Joseph Conrad yang terkenal itu, pergi makan siang bersama Suparman yang dia panggil Clarkie untuk mengingatkannya akan pahlawan komik bercelana dalam merah dipakai di luar baju tubuh ketat warna biru itu. Di warung ini dia pesan nasi putih dan sekodi sate kambing dan sebotol bir Anker. Suparman sendiri lebih senang nasi lengko dan sepoci kopi tubruk. Sembari menunggu hidangan, mereka mencamil goreng tahu tempe, rempeyek dan kerupuk yang ada terpajang di atas meja berbentuk huruf U khas warung di Tegal. Bir ukuran 750ml merek Anker dingin dan gelas bersama kopi tubruk segera muncul di depan mereka. Dengan tenang, Suparman menuangkan kopi ke atas piring alas ('pisin', bahasa Tegal).
Rahang bawah Jim langsung jatuh karena kaget, "Kamu bikin apa Clarkie? Itu kopi jangan buang-buang."
Suparman tenang saja menhirup air kopi kental dari pinggir pisinnya, "Srup....sruput...sruput."
Suparman sehabis puas menyruput tiga kali, "Begini u...ue..nak tuan Jim. Masih panas tapi tak terasa panas karena campur udara. Disruput saja tuan, jangan tunggu lagi."
Jim terperangah, lalu memanggut-manggutkan kepala berjenggot lebatnya, "Nanti aku coba. Kamu bilang apa itu cara minum, Clarkie?"
Suparman, "Sruput, disruput saja."
Jim berpikir, ini dia kata yang tepat untuk dipakai menerangkan kejadian bagaimana mesin diesel mendapatkan tenaga dibandingkan mesin tenaga uap kepada tukang dan montir Tegal. Ke dalam mesin diesel disalurkan minyak pembakar dan udara sehingga terjadi pembakaran yang menghasilkan tenaga lebih kuat dari pada tenaga uap. Sekali ruang pembakaran menyala, bahan bakar dan udara disruput-sruput si mesin, tapi bisa diatur kekuatan atau kecepatan lari dengan mengatur sruputan-sruputan ini. Sejak itu, dia ceritakan kembali pengalaman ini ke rekan senegaranya yang satu kelompok. Mulailah kata ini dipakai untuk mengajarkan para tukang di Semarang, Surabaya, dan Batavia.
Sekembalinya ke negara asal, dia pulang ke kampung halaman Glasgow, dia ceritakan pengalaman ini di warung alias pub langganannya, The Old College Bar. Waktu itu kebetulan ada profesor bahasa, seorang guru bernama Adrian Atkinson, yang ikut mendengarkan ocehannya. Sepulang dari pub, buru-buru profesor menulis ke dewan penyunting kamus Oxford mengenai kata Inggris baru ini. Demikian cerita asal mula kata 'sruput' menjadi 'throughput'. Kejadian gara-gara orang Tegal pandai menggunakan ilmu fisika jurus sruput dalam menghirup kopi panasnya. Siapa bilang harus ke universitas untuk belajar ilmu fisika? Baca saja wikipedia.org untuk mendidik sendiri, uang pelajaran bisa dipergunakan untuk makan enak dan pergi jalan-jalan ke manca negara (juga salah satu bentuk pendidikan).
©2009, Kumpulrebo.multiply.com, semua hak cipta dipegang penulis. (© = silakan salin/tempel seutuh tulisan ini, termasuk judul dan URL.
Kalimat mutiara kali ini:
Bukanlah Keadilan - yang menjadi supir; pembantu; bujang; bedinde si manusia, melainkan kejadian; bahaya; Peruntungan yang jadi sahabat Waktu penyabar - yang memegang timbangan seimbang. (Joseph Conrad, "Lord Jim")
Catatan kecil:
Barangkali tidak banyak yang tahu kalau Tegal terkenal juga banyak pande besi atau pandai besi. Mereka banyak tinggal berkumpul di Talang. Entah kenapa desa atau kecamatan ini dinamakan begitu. Mungkin juga karena pande besi paling senang membuat saluran air hujan yang dinamakan 'talang' dalam bahasa Tegalan untuk atap yang hanya bisa terbuat dari besi campuran seng.
Rabu, 20 Januari 2010
"wah...enak yang disana mas.."
membicarakan durian di musim buah tropis seperti sekarang ini- Oktober sampai Februari, setidaknya mengingatkan masa kecil saya. Usia lima tahun saya mengalami mabuk durian untuk yang pertama. di pojokan teras belakang -jongkok-kepala puyeng dan isi perut keluar semua. tapi sensasi itu untungnya tidak pernah terulang. sampai usia saya setua ini -untungnya- belakangan saya tidak lagi menjadi durian freak.
setahun yang lalu chek up di klinik di pusat kota, saya memilih hanya dua hal yang diperiksa, kolesterol dan asam urat, ternyata- benar- , kadarnya diatas ambang batas. Berbahagialah siapa saja yang dietnya tidak berpantang makan apapun.
dan mitos -ganasnya- efek durian terhadap hipertensi dan kolesterol memang kadang tidak begitu saja saya percayai, tapi kenyataannya - beberapa kasus serangan stroke ringan yang sangat mendadak - membuktikan hal itu.
seperti istilah mbak Manda " Ngaciirr dulu sebelum menuruti hawa nafsu " , daripada kehujanan mending sedia payung.
Ada yang mau saya sampaikan tentang kadar kolesterol, bila anda termasuk yang kewalahan mengatasinya, silakan mencoba daun Beluntas/Bluntas ( Pluchea indica L.) yang biasa ditanam sebagai tanaman pagar, dilalap atau mengkonsumsi dalam bentuk kapsul yang sudah dijual.
informasi umum selama ini daun bluntas hanya dipakai sebagai penghilang bau badan dan penurun panas.
daun Beluntas ternyata efektif menormalkan kadar kolesterol bila dikonsumsi dalam waktu yang cukup singkat - sebulan.
Senin, 18 Januari 2010
Apa Kabar koin untuk Prita
konsep awal yang 'jitu dan telak' untuk menohok rumah sakit yang sombong dan arogan ini, semula saya kira akan bergulir lebih besar lagi dan menjadi shelter bagi pencari keadilan.
tapi membaca pernyataan kuasa hukum Prita, dan berita lainnya membuat kita hanya cukup memberi tanda centang / chek - ibarat membuat kliping, tidak lebih.
Di masa datang, upaya seperti ini lagi akan kehilangan Momentum "Daya Jotos" nya dan tidak akan berarti apa-apa............sayang YA ??
Rabu, 13 Januari 2010
Tanam satu pohon.
saya tak tahu biji apa yang saya bawa pulang, bentuknya hampir bulat sempurna- akhirnya - setelah sekarang tumbuh dan bertunas - 10 cm, bersama- sama tunas ketapang yang semula saya tanam ada 20 biji - sekarang tinggal 6 ( dasar......) , ternyata biji itu adalah biji pohon kacang macadamia. saya juga heran, di taman kyai langgeng ada pohon macadamia..?
Pohon Trembesi
Satu pohon yang belakangan lagi ramai dibincangkan adalah pohon trembesi. salah satu sebabnya adalah presentasi presiden SBY di Denmark tentang kemampuan pohon ini menyerap karbon. ( padahal dulu ahli botani Belanda membawanya hanya sebagai peneduh)
Pohon Trembesi yang mempunya nama latin Samanea Saman, didatangkan sekitar tahun 1880 oleh Kolonial Belanda untuk membuat suasana lapangan teduh, karena pohon ini mempunyai banyak ranting yang melebar sehingga mampu menutupi terik matahari serta cocok bila ditanam di wilayah tropis. Ukuran daun trembesi Samanea saman memang mungil, tak lebih dari koin Rp100. Namun, ia paling unggul dalam menyerap karbondioksida. Pohon tersebut memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat dan berdasarkan penelitian Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon tersebut dapat menyerap 28 ton CO2 setiap tahun. Dalam setahun sebuah pohon berkanopi mirip payung ini mampu menyerap 28.488,39 kg karbondioksida.
Tanaman trembesi merupakan pohon penyejuk yang biasanya di pinggir jalan atau gedung-gedung tua peninggalan Belanda. Jenis tanaman itu dibawa oleh Belanda pada akhir abad ke-19 dengan tujuan meneduhkan suasana kota. Belanda tampaknya masih sangat terpengaruh dengan replika kota-kota tua di Eropa yang sarat dengan tanaman trembesi.
Tercatat, pohon itu dibawa dari Amerika Latin pada akhir abad ke-19. Maksudnya untuk memberikan kesan teduh dan alami. Tanaman ini juga bisa menurunkan suhu.
Di halaman tengah antara Istana Negara dan Istana Merdeka, terdapat dua pohon trembesi yang dikenal juga dengan nama Pohon Hujan atau Ki Hujan, yang ditanam oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Dua pohon trembesi yang merupakan jenis pohon besar dengan ketinggian 20-25 meter dan bertajuk sangat lebar itu, masih terpelihara baik hingga sekarang. Pohon Trembesi berasal dari daerah Amerika Latin, namun kini telah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis di dunia, termasuk di Indonesia.
" kayu trembesi ukuran 20*160*600 dijual 90 juta "
dan semakin besar angka diantara asteriks itu makin gila kenaikan harganya. Wedyan..........
padahal laju kerusakan hutan Indonesia yang semakin meresahkan belum teratasi, penggundulan hutan dan penyeragaman hutan industri jalan terus.
Muak dan mau muntah
Kenapa sekarang kita jadi gamang membedakan antara orang jujur dengan mereka yang suka berbohong di depan media.
Jika dulu saya pernah mendengar kata indah " kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana", entah kemana perginya sekarang.
Barangkali sudah saatnya media televisi membuat program acara yang - sesudah menontonnya, membuat audiens berpikir dan merenung. berpikir tentang kebaikan apa saja dan merenung tentang kebaikan apa saja - terserah. menurut saya tidak banyak acara televisi yang dapat mempunyai efek seperti itu, salah satunya adalah acara televisi Perancis garapan produser/sutradara Yan Arthrus Berthrand - 'Vuduciel' _ Earth from Above. GAmbar-gambarnya luar biasa indah, tidak menghakimi, tidak menggurui, namun entah kenapa saya setiap selesai nonton acara itu, pasti "..........iya..ya.....kok bisa begitu......" dan ada saja hal yang menggelitik dari setiap ulasan mereka.
Senin, 11 Januari 2010
gambar yang membuat gempar
Beberapa waktu lalu satu dari temen saya datang ke rumah membawa memory card BB nya.
" coba dilihat, ada apanya dengan wanita satu ini .." ......katanya pada saya.
" Emang ada apanya........"....jawab saya binun.
kami berdua sibuk mengamati foto2 dari mem.card.nya......dasar teman saya sudah terpengaruh sugestinya sendiri- saya pengaruhi sekalian.
" coba perhatikan bahu kanannya......" kata saya sok yakin. gambar saya zoom sampai 4 x, sampai pixelnya pecah dan terlihat.
temen saya serius melotot di depan monitor..." kok kaya gambar kuda ya.."
" coba gambar yang lain" kata saya.
" iya tuh............." temen saya ngakak.
"yang paling jelas kalau backgroundnya hitam"....... coba aja...kata saya ngibul.
malam itu kami sibuk mengamati pixel-pixel yang kabur..
Jumat, 08 Januari 2010
Creative 3d Map
grafis mirip 3d seperti ini sangat membantu pembaca menemukan lokasi, meski lebih diarahkan pada pembaca umum, namun melihat peta seperti ini terasa menyenangkan, familiar, dan FUN.
Beberapa unit usaha di Djokdja sudah memakainya sebagai penunjuk lokasi.
Sangat informatif untuk pengunjung.
Jumat, 01 Januari 2010
Angkringan Bayat Fanatic - Lunatic
namun tidak semua angkring Bayat tidak higienis, anda bisa mengujinya dengan memakai indera penciuman anda, meskipun sate usus semurnya terlihat sangat menggoda, jika ada aroma "tiren" alias ayam mati kemaren, ya jangan diambil, OK? dan cium aromanya dengan cara yang halus ( alias ndak usah sampe mereka tau kalo kita mengendus2 makanan buatan mereka)
Dan di semarang, keberadaan mereka menyebar, di Mrican, Meteseh, Tembalang,Sampangan - (menurut info temen-paling banyak) secara kebetulan saya bertemu dengan Kang Gondrong.
Salah satu dari seniman wedhang jahe bayat itu di Pasadena, dan yang menggerakkan saya mampir ke warungnya, ya itu tadi... aroma wedhang jahenya menghipnotis stang si hitam, motor butut saya masuk ke halaman warungnya.
kami ngobrol ngalor ngidul, tentang tahun ke 10 nya di semarang tahun ini, tentang tulisan :
" Gondrong - Cafe and Lounge " di bangku bambu dekat warungnya, tentang langganan-langganannya dulu yang mencarinya lagi, dan banyak hal lain.
Kang gondrong, setia sama warungmu ya............