Minggu, 11 April 2010

revolusi jajan di warung - njajan pake GPS


jaman sekarang jajan di warung pun sudah dimasuki teknologi canggih - GPS.  Saya sendiri  yang bukan pengguna alat2 mutakhir pemetaan dan yang terbaru, tentu saja apalagi jika bukan Blackberry dan iPhone dan serta Palm O2 atau apapun itu,  cuma bisa terbengong-bengong.

" jadi...kalu sampyan make alat itu.....ya tetep bisa ketauan dimanapun ya...?"  tanya saya sambil menopang dagu.
" iya to....coba lihat ini....." kata temen saya menunjukkan perangkat telpon angin- nya.
pencet sana- pencet sini lalu  muncul gambar peta wilayah kampung tempat kami nongkrong.
Dia memperbesar tampilan penanda tempat kami sedang nongkrong, - letaknya- di gambar itu di sebuah mall tersohor.  padahal kami sedang berada bukan disitu. nah looo....

" yaa... meskipun tidak tepat seratus persen.....mendekati lah..! " kata si teman.

saya mengangguk angguk........ndak paham yang dia omongkan, mungkin maksudnya perangkatnya terhubung dengan  stasiun bumi pemancar terdekat dengan telpon anginnya itu. dan ditandai berdasarkan posisi stasiun bumi pemancar itu.
Obrolan kami berlanjut ngalor ngidul,  dan setiap menceritakan tentang suatu tempat, temen saya itu segera menceritakan detil tempat itu, tanpa saya minta dan .........oooo..ternyata dia  dengan 'perangkat' nya tadi dapat dengan cepat " melihat " peta  tempat yang dimaksud lengkap dengan keterangannya...waduuuh.
" coba sini saya lihat......"   iseng saya muncul. saya mengetik satu kata yang berkaitan dengan satu hal, dalam hitungan detik muncul link-link tempat yang dimaksud. 
Suatu tempat dengan harga kopi satu cangkir 40 $ US di tangah-tengah  perkampungan, ladang dan bukit-bukit di perbatasan Ambarawa dengan kota secang sana, dan jenis kartu kredit  anda  akan menentukan kira-kira boleh tidak anda masuk kesana, dan jangan harap anda bisa datang tanpa mendaftar lebih dulu lewat komputer  ..........hmm........ tempat yang aneh.

Perubahan cara orang dalam mencari suatu tempat, dewasa ini telah sangat mudah dibantu dengan piranti-piranti berteknologi sangat maju seperti ini, luar biasa.

jika sepuluh tahun lalu perangkat GPS baru dipakai ilmuwan dan para peneliti lapangan untuk menandai suatu wilayah , dewasa ini  - Warung makan  sebelah rumah anda mungkin sudah masuk daftar warung dunia maya.Dan cara ini rupanya sudah mulai menjadi bagian dari gaya hidup, ini mungkin yang dikatakan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
dan jangan heran jika di djokdja, seorang tukang becak merasa perlu melengkapi dirinya dengan perangkat canggih ini untuk melanjutkan ngobrol dengan teman-teman bulenya di Prancis, Italy lewat Facebook. Di tangannya mungkin perangkat GPS nya tidak terlalu berfungsi- sebab dia mungkin lebih tau dimana letak  toko yang memberi diskon paling banyak untuk turis - dibandingkan perangkat canggihnya tadi, tentu saja termasuk kemungkinan bahwa semua tukang becak perlu memakai perangkat ini.

update juli 2010: ternyata perangkat yang dibutuhkan tidak harus GPS...saudara....cukup jika talipun angin saudara punya perangkat untuk location tagging .......anda pun bisa berkontribusi disitu.

Jumat, 09 April 2010

jenderal bintang tiga vs tembok benteng


"Kalo jenderal bintang Tiga aja  siaga satu - karena membongkar kasus , bagaimana  warga sipil berani..."  komentar sobat saya  beberapa bulan lalu sebelum kasus pajak tilepan ini mencuat ke permukaan. yang lucu waktu saya nemu live chatting Pak Susno di detikforum beberapa waktu lalu, entah pak  Susno beneran apa  kerjaannya wartawan detikforum yang pake nama dan foto pak susno. kayaknya sih pak susno beneran heheheh.
Dan melihat liputan di media - momen saat mr.general itu berangkat meminta perlindungan hukum dan politik atas apa yang akan diungkapnya, saya terperanjat........sebuah ambulan dari MER-C mendampinginya.

Lama sempat saya tercenung....sejauh itukah dampak dari apa yang akan dibongkarnya?


Semula saya bersikap apatis - sama seperti orang lain , menilai sosok satu ini. Bukan apa-apa.....saya ndak percaya dengan sorot matanya..........sorot mata yang sama seperti kancil...........lirik sana lirik sini......penuh perhitungan. kalo menurut perhitungan primbon jawa istilah ini dikenal dengan "ndeleng sarwa nglirik"- yang maknanya kurang lebih - suka melihat sesuatu dengan melirik dengan sudut mata, dan percaya atau tidak manusia jawa jaman dulu mengenali sikap ini sebagai sikap yang penuh tipu daya. Bahasa tubuh - gesture- body language - atau apapun istilahnya, dalam konsep kuno jawa dikenal dengan katuranggan, yaitu salah satu kemampuan mengenali watak suatu sosok dari postur, dan segala yang terkandung dalamnya. - meskipun kadang maknanya sering direduksi jadi lebih sederhana.
namun  prasangka saya terbukti salah - mohon maaf ya Pak -  
Salahnya yaitu ternyata bukan penuh tipu daya, tapi penuh perhitungan. Sampai detil kemungkinan terburuk yang dapat terjadi diperhitungkan. Saya salah lagi - dengan track recordnya yang lumayan panjang, termasuk memburu pembalakan hutan. Tidak heran jika  profilnya segera saja menjadi pertanyaan banyak orang, siapa sih orang ini........?

Kita masih berharap banyak, setelah Baharuddin Loppa,  dapat dihitung dengan jari tangan - birokrat yang hatinya memihak pada rakyat kecil, yang  tidak sudi melihat kepala rakyat terus menerus diinjak.

mungkin waktunya sudah tiba, buat Cak Mahfud, Pak Susno, dan siapa lagi yang akan segera muncul.

Sarapan di Ketintang

Bulan Pebruari lalu, meskipun hanya semalam ke Surabaya - nggak sempat mampir ke warung nya jagomakan, Pak Eko weekend ke Lamongan, juga nggak jawilan sama Ayos, terdamparlah kami bertiga di Ketintang. chaos masalah undangan pernikahan sepupu yang ternyata cuma diposting di Facebook - membuat semuanya jadi serba simpel - malah.



Pagi setelah tersesat lebih dulu - didamparkan travel yang baekhati di Apartemen Sejahtera -Surabaya, komentar kakak saya "iki bangunan opo.....singup " - untungnya kamar terakhir yang tersedia sudah dibooking jam 3 pagi itu, akhirnya kami diantarkan oleh sopir taksi yang mangkal di depan apartemen sejahtera - ke wisma sejahtera Ketintang. Tidak jauh dari rumah yang punya gawe.

Namun perjalanan pagi buta di surabaya dengan travel yang beekhati tadi menyempatkan saya melihat riuh rendahnya pasar Pandegiling di pagi buta, dengan puluhan bahkan ratusan pedagang ojek sayur- istilah saya- pedagang sayur dan kelontong yang memanfaatkan sepeda motor mereka untuk melayani kebutuhan belanja Ibu-ibu di komplek perumahan. Saya teringat catatan pak Eko yang Pagi-pagi buta mengantar nyonyah ke pasar pada suatu pagi, pemandangan seperti inilah sebenarnya "nyawa" pasar tradisional, yang berdenyut sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu di setiap pelosok kampung dan perkotaan di tanah air.

Dan setelah pagi itu kami mampir ke rumah paman, ngobrol sekedarnya, dalam perjalanan pulang ke wisma kami sarapan di warung makan yang mungkin milik keluarga, hanya tenda dan meja sekedarnya.


lontong sayur "biasa"

saya tidak berharap banyak mendapat kejutan waktu porsi lontong ini disuguhkan, hanya aroma margarin merk tertentu yang rupanya dipake buat menumis atau tambahan kuahnya saja yang saya kenali.
Bentuknya juga biasa biasa saja, tapi waktu potongan2 lontongnya saya sendok......tekstur lontongnya lembut sekali,  belum pernah saya ketemu lontong kayak gitu...kecuali di Timur alun2 Blora - lontong tahu (warung pojok kiri) .Saya percaya tekstur lontong seperti itu pasti racikan pas antara ukuran-jenis beras-takaran isi- dan waktu merebus ( yang paling menentukan ..mungkin...hahahaha) sama halnya perbedaan merebus telur dengan selisih waktu tertentu akan menghasilkan kualitas yang berbeda.
saya jadi inget Mbak Manda yang pernah bilang ingin mengoleksi menu KETUPAT nusantara - ternyata kadang menu sederhana pun jika kualitas bahannya juara , sederhana nya tidak kelihatan - yang kelihatan juaranya.
sebelum pulang saya sempatkan ngacungi jempol sama yang punya warung.............
kapan ya mampir warungnya mbak Mendol............. 

Bubur ayam & abon ayam - Lontong sayur " OKITA"
jl. Ketintang Madya 92 a- Surabaya.
week end - jam wayah sarapan.

Selasa, 06 April 2010

nasib koruptor ala CAK MAHFUD

 Tempo - Senin, 5 April

Mahfud Cerita Koruptor Mati Mengenaskan, Peserta Tegang


TEMPO Interaktif, Surabaya - Mendapat ceramah mengenai korupsi dari ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, sebanyak 300 pengurus Korpri Pemerintah Provinsi Jawa Timur tampak tegang. Semula, acara bertajuk »Sosialisasi MK dan pengembangan budaya sadar konstitusi bagi anggota Korpri” yang digelar di salah satu ruangan Kantor Gubernur Jawa Timur ini tampak santai. Apalagi, ketika membuka acara, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengeluarkan cerita-cerita lucunya.

Hanya saja, ketika giliran ketua Mahfud MD yang memberikan sambutan, pengurus Korpri yang mayoritas merupakan kepala dinas, kepala badan, biro Pemerinta Provinsi Jawa Timur maupun Kota/Kabupaten se-Jawa Timur ini tampak tegang.

Entah, untuk menyindir atau tidak, Mahfud dalam sambutannya memang mencontohkan beberapa pejabat korup yang akhirnya mati mengenaskan. »Saya punya teman seorang hakim, dia terkenal korup, tapi pinter sekali menyembunyikannya,” kata Mahfud.

Meski melakukan jual beli perkara, hakim itu cerita Mahfud, menyimpan uang hasil korupsinya di rekening seorang temannya. Sehingga beberapa kali diperiksa, si hakim tidak terbukti memiliki harta berlebihan.

Hanya saja, tiba-tiba hakim ini sakit lumpuh sehingga tidak bisa lagi bekerja. »Sakitnya aneh, untuk bergerak dari bangun tidur saja dia membutuhkan suntikan obat dari Singapura senilai Rp 30 juta. Malamnya, jika ingin tidur dia juga harus disuntik lagi Rp 30 juta,” kata Mahfud.

Karena sangat merepotkan keluarganya, hakim ini lantas dibiarkan begitu saja oleh keluarga hingga akhirnya meninggal dunia. »Ya begitulah korupsi, hasil korupsi pasti membuat hidup tidak tenang,” cerita Mahfud.

Mahfud menceritakan bagaimana tidak nyamannya hidup para koruptor. »Orang itu kalau korupsi, ada polisi lewat saja dia sudah tidak nyaman. Bahkan ada mobil pemadam kebakaran dikira polisi,” kata dia.

Melihat ketegangan ini, Mahfud lantas mengakhiri ceramahnya itu dengan guyonan Madura. »Pernah ada sidang di MK, yang jadi saksi orang Madura. Dia bilang tidak bisa ngomong bahasa Indonesia, tapi setelah ada seorang penerjemah, eh, dia malah bilang terjemahannya keliru. Jadi saya ngomong bahasa Indonesia saja,” pungkas Mahfud disambut ger-geran peserta sosialisasi.

Sekretaris Provinsi Jawa Timur Rasiyo berharap cerita Mahfud ini menjadi pemicu seluruh pejabat untuk menghidari perilaku korupsi. »Luar biasa cerita pak Mahfud, semoga kita menjadi pegawai yang bersih,” kata Rasiyo.

angin

Angin mengalir ke tempat yang dibutuhkan,
lembut dan sepoi,namun pada saatnya dapat tegas dan keras.
bahkan melumatkan.
tidak pernah menolak diperlakukan seperti apapun.


mampu membakar semangat,

dan bersedia habis dimakan nyala,
apabila dibutuhkan 

namun bila dilumpuhkan dan ditekan.
akan menolakkan pelakunya sebesar perlakuannya.

selalu menuju keseimbangan,karena sifatnya.
dan bila perbedaan di suatu tempat sangat-sangat besar,
maka dibutuhkan sedikit  chaos.......( salah satu dari keahliannya )
untuk mencapai satu keseimbangan yang lain.

air

Air bersifat mengalah, namun selalu tidak pernah kalah
Air mematikan api dan membersihkan kotoran.
Kalau merasa sekiranya akan dikalahkan, air meloloskan diri
Dalam bentuk uap dan kembali mengembun.
Air merapuhkan besi sehingga hancur menjadi abu
Bilamana bertemu batu arang, dia akan berbelok
untuk kemudian meneruskan perjalanannya kembali.
Air membuat jernih udara sehingga angin menjadi mati
Air memberikan jalan pada hambatan dengan segala kerendahan hati.
Karena dia sadar bahwa tak ada suatu kekuatan apapun
Yang dapat mencegah perjalanannya menuju lautan.
Air menang dengan mengalah, dia tak pernah menyerang
Namun selalu menang pada akhir perjuangannya.