Kamis, 30 Juli 2009

asap cair dan biopestisida

Beberapa waktu lalu blogwalking dan berjumpa dengan asap cair di internet, teknik yang dikembangkan PPKT djokdja ini tampaknya butuh disosialisasikan pada masyarakat produsen makanan sebagai alternatif pengganti bahan pengawet kimia yang jelas berbahaya. Jangankan formalin atau borax, bahkan kristal asam sitrat yang sering dipakai sebagai pengawet manisan itupun juka dikonsumsi dalam jumlah dan waktu yang panjang berpotensi merusak jeroan kita.......wek.
Teknik pembuatannya yang berbasis kondensasi, mengingatkan saya pada sekelompok petani di dataran tinggi Karo, di Sumut, yang belakangan ini mengembangkan pertanian organik dengan berpupukkan kompos padat dan kompos cair, ber-antihama-kan asap cair yang berasal dari kayu2 sisa dari sekitar mereka, dan berbuah manis dengan padi mereka yang tumbuh subur dan berbunga sangat rimbun
Pikiran cabul saya berandai-andai, jika semua petani memakai pupuk kompos padat dan cair buatan sendiri, dan memakai pestisida yang berasal dari kayu2 sisa di sekitar mereka, apa nggak bangkrut tuh pabrik pupuk kimia dan pabrik pestisida...hahahaha.

Tapi yang mengganggu saya , adalah produktivitas hasil petani di dataran tinggi karo tersebut, dengan bertani organik, jauh lebih tinggi dibandingkan jika mereka memakai pupuk dan pestisida kimia......Hmm....

Pestisida yang saya maksud adalah bio pestisida, dibuat dengan cara memanaskan sisa2 kayu dan serpihan2 kayu sampai menjadi arang, asap yang dihasilkan dari pemanasan tersebut kemudian didinginkan dan ditampung seperti gambar diatas, bedanya asap kayu cair ini berwarna hitam pekat, dan dalam 3 bulan akan mengendap menjadi 3 lapisan, lapisan paling bawah berbentuk ter, lapisan tengah air, dan lapisan paling atas minyak.
Biopestisida berwarna hitam ini terbukti efektif mengusir hama2 pada tanaman produktif seperti jeruk dan sayur mayur.
Menurut petani dataran karo itu, teknik ini sebenarnya sudah dikenal oleh petani2 di Muangthai sejak nenek moyang mereka, yang menyuling sisa2 kayu,bambu,dan ranting2 untuk dipakai sebagai pengusir hama.

1 komentar:

  1. Tapi menurut saya, liqiudsmoke belum DAPAT DIMASUKKAN DALAM PENGAWET MAKANAN ALAMI, karena proses pembakarannya akan menghasilkan senyawa karbon yang masih bersifat karsinogen.- penyebab kanker-.

    dan belum dapat dijadikan pengawet bahan pangan seperti kue - karena akan merubah aroma dan rasa.

    BalasHapus